Koneksi Jaringan Berbasis Luas (WAN)
INSFRAKSTRUKTUR DAN KONEKSI JARINGAN WAN
1. Standarisasi Media WAN dan Karakteristiknya
WAN (Wide Area Network) merupakan sistem jaringan yang menghubungkan antar Autonomous System (AS). Satu Autonomous System dapat terdiri atas satu jaringan atau lebih. WAN mencakup daerah geografis yang luas, memungkinkan komunikasi antara dua perangkat yang terpisah dengan jarak yang sangat jauh. Untuk menghubungkan beberapa autonomous system, selain diperlukan media fisik tertentu, juga diperlukan teknologi WAN yang bekerja dengan melakukan komunikasi dengan pengolahan frame. Pada implementasinya, teknologi WAN dapat bekerja pada lapisan datalink atau gabungan antara lapisan fisik dan datalink. Pada lapisan datalink yang dikerjakan merupakan proses sinkronisasi digital yang juga dilengkapi dengan autentikasi.
Pada lapisan fisik, sejumlah standarisasi pensinyalan yang didefinisikan pada type jalur tertentu dengan kapasitas maksimal data yang dapat dimuatkan pada media telah disediakan untuk membangun Wide Area Network (WAN).
•Enkapsulasi adalah proses pemberian informasi (berupa header dan trailer) data menjadi paket data (PDU=Protocol Data Unit) sebelum dikirimkan ke layer selanjutnya, proses ini terjadi pada proses pengiriman paket data menuju host tujuan. Proses dari encapsulation terbagi menjadi 5 proses yaitu:
Tahap 1: Build the Data (PDU = Data). Proses perubahan format aplikasi menjadi PDU yang disebut sebagai DATA, yang dapat dikirimkan melalui media jaringan.
Tahap 2: Package the data for end-to-end transport (PDU = Segments). Proses pengumpulan data yang akan dikirimkan menjadi paket data yang disebut dengan SEGMENT.
Tahap 3: Add the network IP address to the header (PDU = Packets). Pemberian informasi alamat logical (IP Address) asal dan tujuan paket data.
Tahap 4: Add the data link layer header and trailer (PDU = Frames). Pemberian informasi (Frame Header and Trailer) paket data mengenai perangkat jaringan yang terhubung langsung (directly-connected).
Tahap 5: Convert to bits for transmission (PDU = Bits). Proses konversi paket digital menjadi sinyal-sinyal listrik agar paket data dapat dikirimkan melalui media.
Proses enkapsulasi terjadi dari tahap 1 menuju/sampai tahap 5, sedangkan proses kebalikannya yang terjadi pada host tujuan berupa 5 menuju tahap 1 diatas dikenal dengan istilah Dekapulasi.
•Penyedia layanan jaringan wan biasa menggunakan istilah jaringan berikut:
1. Customer Premises Equipment (CPE), yaitu peralatan yang dimiliki dan berada di lokasi pelanggan.
2. Data Terminating Equipment (DTE), yaitu perangkat (dapat berupa perangkat tunggal atau berupa sistem) yang berfungsi untuk mengakses jaringan publik yang berada di lokasi pelanggan
3. Local Loop, yaitu jalur yang menghubungkan demarcation dengan lokasi switch yang berada di lokasi Central Office terdekat.
4. Data Circuit Terminating Equipment (DCE), yaitu perangkat (dapat berupa perangkat tunggal atau berupa sistem) yang berfungsi untuk membagi akses jaringan publik kepada pelanggan.
Central Office, yaitu perangkat yang menghubungkan pelanggan ke jaringan switching milik provider. Central Office juga biasa di sebut dengan istilah Point Of Presents (POP)WAN dapat menghubungkan banyak LAN serta menyediakan akses ke komputer–komputer atau server pada lokasi lain. Beberapa teknologi WAN antara lain adalah ISDN, DSL, PPP, Frame Relay, T1, E1, T3, E3 dan SONET.
B. KONEKSI DAN PROTOKOL JARINGAN WAN
1. JENIS-JENIS KONEKSI JARINGAN WAN
Jenis-jenis koneksi dalam WAN berbeda dengan jenis koneksi dalam LAN. Jika dalam LAN kita mengenal 2 jenis koneksi jaringan yaitu client server dan peer to peer, maka jenis-jenis koneksi dalam WAN adalah sebagai berikut:
A. Leased Line
Leased line disebut juga point to point atau dedicated connection (koneksi yang disediakan khusus untuk pelanggan dimana bandwithnya khusus untuk pelanggan itu saja). Leased Line adalah sebuah jalur komunikasi WAN dari CPE yang telah ditetapkan sebelumnya oleh service provider melalui switch DCE menuju CPE dilokasi remote yang memungkinkan jaringan-jaringan DTE berkomunikasi setiap saat tanpa melalui prosedur setup terlebih dahulu sebelum melakukan transmisi data.
Jenis koneksi ini memberikan koneksi secara terus menerus setiap saat dan dapat digunakan kapanpun, tentunya dengan biaya yang lebih mahal. Contoh: berlangganan (speedy).
B. Circuit Switching
Circuit Switching adalah sebuah jalur komunikasi yang digunakan dengan network Dial-Up seperti (point to point protocol) dan ISDN (Integrated Service Digital Network) yang harus melakukan setup pada koneksi terlebih dahulu sebelum melewatkan data, sama seperti melakukan panggilan telepon.
Jenis koneksi ini memiliki kemampuan untuk memberikan koneksi secara terus-menerus, namun hanya untuk sementara waktu saja atau selama anda ingin melakukan komunikasi saja. Tentunya hal ini akan menghemat biaya. Contoh: modem
C. Packet Switching
Packet Switching adalah sebuah jalur komunikasi yang berdasarkan pada transmisi data dalam paket-paket yang memungkinkan data dari berbagai alat pada network untuk berbagi kanal komunikasi yang sama secara serentak. Keuntungannya kita dapat berbagi bandwith dengan seama pengguna untuk menghemat biaya.
2. PROTOKOL-PROTOKOL JARINGAN WAN
Protokol WAN adalah aturan atau tata cara yang digunakan dalam melaksanakan pertukaran data atau mengatur komunikasi data dalam sebuah jaringan WAN.
Protokol-protokol dalam WAN merupakan protokol dalam teknologi WAN yang bekerja pada layer physical dan data link pada model OSI 7 layer, diantaranya:
A. HDLC (High Level Data Link Control)
HDLC dikembangkan synchronous data link control (SDLC) yang diciptakan oleh IBM (International Business Machine) sebagai protokol koneksi di layer data link (dalam OSI 7 layer). Header (informasi) HDLC tidak membawa identifikasi jenis protokol yang dibawa dalam enkapsulasi HDLC, karena itu setiap vendor yang menggunakan HDLC memiliki cara mereka sendiri dalam melakukan identifikasi protokol layer network yang berarti setiap HDLC yang dimiliki sebuah vendor bersifat propietary (hanya dapat dipakai untuk perlengkapan buatan mereka sendiri
B. PPP (Point to Point)
PPP adalah protokol standard industry karena semua fungsi multiprotokol HDLC bersifat propietary, maka PPP dapat digunakan untuk menciptakan koneksi point to point antara perlengkapan dari vendor-vendor yang berbeda. PPP mengizinkan autentikasi dan koneksi multilink dan dapat berjalan melalui link yang synchronous dan asynchronous. PPP merupakan protokol paling umum digunakan untuk akses internet dial up.
C. Frame Relay
Frame Relay adalah sebuah protokol enkapsulasi layer data link dengan usaha terbaik dan akses yang dibagi (shared access) dan merupakan sebuah standard industry yang melayani beberapa rangkaian virtual dan protokol diantara mekanisme yang berhubungan diciptakan sebagai pengganti dari protocol x25.
D. ISDN (Integrated Service Digital Network)
ISDN adalah sekumpulan layanan digital yang memindahkan suara dan data melalui sambungan telephone yang ada. ISDN lebih cepat daripada sambungan dial up.
E. LAPD (Link Access Procedure Balanced)
LAPD adalah sebuah protocol connection oriented pada layer data link untuk digunakan pada protocol x-25.
F. ATM (Asynchronous Transfer Mode)
ATM adalah protokol yang diciptakan untuk lalu lintas data yang sensitif terhadap waktu, menyediakan transmisi suara, video dan data secara serentak. ATM menggunakan cell yang panjangnya 53 byte.